TATALAKSANA GAGAL NAFAS AKUT AKIBAT EDEM PARU AKUT PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI

  • Matdhika Sakti Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai
  • Ferianto Ferianto Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai
  • Dea Vilia Siswoyo Universitas Abdurrab
  • Fifi Candita Universitas Abdurrab
  • Ria Finola Ifani Universitas Abdurrab

Abstract

Gagal nafas merupakan kondisi kegagalan fungsi sistem respirasi dalam pertukaran gas  di mana PaO2 < 60 mmHg dan/ PaCO2 > 50 mmHg. Telah dilakukan tindakan kepada seorang pasien laki-laki berusia tujuh puluh satu tahun dengan berat badan 70kg yang di bawa ke IGD RSUD Kota Dumai dengan keadaan penurunan kesadaran. Dari alloanamnesa terhadap keluarga pasien, diketahui sebelumnya pasien mengeluhkan sesak nafas yang muncul tiba-tiba. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung yang diketahui sejak 6 bulan terakhir dan hipertensi tidak terkontrol. Pasien didiagnosis dengan respiratory failure type 1 et causa cardiogenic pulmonary oedem. Saat di ICU, saturasi O2 pasien turun menjadi 77% sehingga pasien diberikan bagging untuk bantuan nafas kemudian saturasi O2 naik menjadi 90%, kemudian pasien mengalami apneu, asistol dan arteri karotis tidak teraba sehingga dilakukan RJP kompresi: ventilasi 30:2 dengan total 15 siklus dan pasien mengalami ROSC. Pasien kemudian dipasang intubasi dan dibantu ventilator, saturasi O2 menjadi 99%. Sebelumnya pasien diberikan midazolam 15mg di dalam 50ml NaCl melalui syringe pump dan fentanyl 2 ampul dalam 50cc NaCl 50ml melalui syringe pump. Kemudian, pola nafas tidak efektif dan keadaan umum memburuk, ventilator diubah menjadi mode PCAC kemudian pernafasan kembali adekuat dan hemodinamik pasien stabil. Kemudian pada pasien dilakukan weaning ventilator.

Downloads

Download data is not yet available.
Keywords: respiratory failure, cardiogenic pulmonary oedem, saturasi O2, ventilator, kesadaran

References

[1] Shebl, Eman and Burns, Bracken.Respiratory Failure. NCBI. 2020
[2] Hanif et al. Laporan Kasus Perawatan Gagal Napas Akut Akibat Pneumonitis Lupus di Unit Perawatan Intensif dengan Fasilitas Terbatas. Vol.7 No. 1. 2020.
[3] Brown, Ben Creagh. Respiratory Failure. Elsevier Medicine 44:6. 2016.
[4] Dobbe, Logan MD et al. Cardiogenic Pulmonary Edema. The American Journal of the Medical Sciences. 2019
[5] Sovari,Ali A, MD, FACP, FACC. Cardiogenic Pulmonary Edema. Medscape. 2020.
[6] Pham T, Brochard LJ, Slutsky AS. Mechanical Ventilation: Canggih. Mayo Clin Proc. ; 92 (9): 1382-1400. 2017.
[7] Grübler MR, Wigger O, Berger D, Blöchlinger S. Basic concepts of heart-lung interactions during mechanical ventilation. Swiss Med Wkly;147:w14491. . 2017.
[8] Hickey, Sean M and Giwa, Al O. Mechanical Ventilation. NCBI. 2020.
[9] Wang L, Li X, Yang Z, Tang X, Yuan Q, Deng L, Sun X. Semi-recumbent position versus supine position for the prevention of ventilator-associated pneumonia in adults requiring mechanical ventilation. Cochrane Database Syst Rev. 08;(1):CD009946.2016.
[10] Girardis M, Busani S, Damiani E, Donati A, Rinaldi L, Marudi A, Morelli A, Antonelli M, Singer M. Effect of Conservative vs Conventional Oxygen Therapy on Mortality Among Patients in an Intensive Care Unit: The Oxygen-ICU Randomized Clinical Trial. JAMA. 18;316(15):1583-1589.2016.
[11] Devlin, JW et al. Clinical Practice Guidelines for the Prevention and Management of Pain, Agitation/Sedation, Delirium, Immobility, and Sleep Disruption in Adult Patients in the ICU. Crit Care Med. ;46(9):e825-e873. 2018.
Published
2021-11-11
Section
Articles
PDF
Abstract views: 3864
downloads: 4106